KEPUASAN
PENGGUNA TERHADAP PROFESIONALISME
LAYANAN PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN IAIN SURAKARTA
Diringkas
Oleh :
Tri
Waluyo (D1813086)
Program
DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas
Sebelas Maret (UNS) Surakarta
2015
PENDAHULUAN
Perpustakaan
adalah institusi yang mempunyai tugas untuk mengumpulkan, mengolah serta
menyebarluaskan sumber informasi kepada masyarakat dengan menggunakan sistem
baku tertentu. Sumber-sumber informasi yang telah dikumpulkan serta diolah oleh perpustakaan tentu tidak
akan berarti apabila tidak disebarluaskan kepada masyarakat, agar mereka mampu
menggunakannya secara efektif dan efisien. Puskawan sebagai orang yang
bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan dituntut untuk mampu memberikan
sebuah layanan kepada pengguna perpustakaan, agar apa yang ada di dalam
perpustakaan dapat digunakan serta dimaksimalkan masyarakat yang
membutuhkannya.
Layanan
perpustakaan merupakan kegiatan yang dilakukan perpustakaan untuk mempertemukan
pengguna dengan sumber informasi yang dibutuhkan. Secara umum, tugas layanan
perpustakaan yaitu memberikan pelayanan, bimbingan serta arahan kepada pengguna
agar mampu memanfaatkan fasilitas perpustakaan pada umumnya serta sumber-sumber
informasi yang ada di perpustakaan pada khususnya.
Layanan
perpustakaan dapat dikatakan sebagai ujung tombak dalam sebuah perpustakaan.
Gedung perpustakaan yang bagus maupun koleksi yang lengkap tentu tidak akan
berarti tanpa adanya layanan yang terbaik bagi pengguna. Layanan perpustakaan
haruslah layanan yang berorientasi kepada pengguna, yang bermakna selain mampu
memenuhi kebutuhan pengguna, perpustakaan juga dituntut untuk mampu memahami
apa yang dibutuhkan penggunanya sehingga akan tercipta kepuasan pengguna.
Profesionalisme
pustakawan dalam melayani pengguna dibutuhkan untuk mencapai kepuasan pengguna.
Sementara kepuasan pengguna dapat dicapai apabila pustakawan mampu memberikan
apa yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan serta mengerti apa yang mereka
butuhkan. Dalam rangka menjamin kepuasan pelanggan serta profesionalisme layanan
pustakawan, maka beberapa asosiasi pustakawan di berbagai belahan dunia membuat
kode etik pustakawan. Di Indonesia sendiri, kode etik pustakawan ditetapkan
oleh Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pada tahun 2006. Di kode etik tersebut
terdapat beberapa bagian yang berisi sikap-sikap pustakawan untuk menjunjung
hubungannya dengan pengguna, antarpustakawan, perpustakaan, organisasi profesi
serta dengan masyarakat. Disebutkan pula bahwa Kode Etik Pustakawan Indonesia
ditetap dengan tujuan untuk a) Membina dan membentuk karakter pustakawan; b)
Mengawasi tingkah laku pustakawan dan sarana kontrol sosial; c) mencegah
timbulnya kesalahpahaman dan konfil antarsesama anggota dan antara anggota
dengan masyarakat; dan d) Menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada perpustakaan
dan mengangkat citra pustakawan.
Kepuasan
pengguna perpustakaan saat erat kaitannya dengan kualitas jasa yang diberikan
perpustakaan kepada mereka. Saat perpustakaan mampu menjaga serta memberikan
kualitas jasa yang sesuai dengan harapan pengguna bahkan melebihinya, maka
pengguna akan merasa puas dengan layanan sebuah perpustakaan. Perwujudan kualitas
jasa sendiri dapat diindentifikasikan dalam lima dimensi yaitu: bukti langsung
(tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (empathy) (Parasuraman dkk dalam
Tjiptono, 2000: 70).
UPT
perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta merupakan salah satu
perpustakaan perguruan tinggi yang ada di Karesidenan Surakarta. Visi dan misi
yang disusun UPT perpustakaan IAIN Surakarta tentu juga memiliki peran untuk
mendukung program Tri Dharma Perguruan Tinggi di lembaga induknya. Dalam upaya
mengoptimalkan peran tersebut, pustakawan harus mampu memberikan layanan yang
profesional kepada pengguna. Profesionalisme layanan pustakawan tersebut
diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan, yang selanjutnya berpengaruh
kepada kepuasan pengguna yang dalam mengoptimalkan fasilitas yang ada di
perpustakaan. Pada akhirnya, UPT perpustakaan IAIN Surakarta mampu menjadi
sumber informasi utama bagi sivitas akademikanya secara khusus dan masyarakat
pada umumnya.
Kajian
ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pengguna UPT perpustakaan IAIN
Surakarta terhadap profesionalisme layanan pustakawan. Kajian deskriptif mengenai
kepuasan pengguna ini diukur dengan metode servqual
dengan memperhatikan lima dimensi kepuasan pengguna seperti yang telah
disebutkan sebelumnya. Selanjutnya lima dimensi tersebut dihubungkan dengan
sikap-sikap dasar pustakawan sesuai dengan yang tercantum dalam Kode Etik
Pustakawan Indonesia.
Klik di sini untuk membaca secara keseluruhan isi artikel.
Diambil dari Tugas Mata Kuliah Psikologi Perpustakaan dengan judul Kepuasan Pengguna Terhadap Profesionalisme Layanan Pustakawan di UPT Perpustakaan IAIN Surakarta, yang disusun oleh Icuk Kristanti, Ivan Moch. Rizky, Karunia Chrisnatali, Sri Rahayu, dan Tri Waluyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar