Minggu, 27 Desember 2015

KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PROFESIONALISME LAYANAN PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN IAIN SURAKARTA

KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PROFESIONALISME LAYANAN PUSTAKAWAN DI  UPT PERPUSTAKAAN IAIN SURAKARTA

Diringkas Oleh :
Tri Waluyo (D1813086)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015

PENDAHULUAN
Perpustakaan adalah institusi yang mempunyai tugas untuk mengumpulkan, mengolah serta menyebarluaskan sumber informasi kepada masyarakat dengan menggunakan sistem baku tertentu. Sumber-sumber informasi yang telah dikumpulkan  serta diolah oleh perpustakaan tentu tidak akan berarti apabila tidak disebarluaskan kepada masyarakat, agar mereka mampu menggunakannya secara efektif dan efisien. Puskawan sebagai orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan dituntut untuk mampu memberikan sebuah layanan kepada pengguna perpustakaan, agar apa yang ada di dalam perpustakaan dapat digunakan serta dimaksimalkan masyarakat yang membutuhkannya.
Layanan perpustakaan merupakan kegiatan yang dilakukan perpustakaan untuk mempertemukan pengguna dengan sumber informasi yang dibutuhkan. Secara umum, tugas layanan perpustakaan yaitu memberikan pelayanan, bimbingan serta arahan kepada pengguna agar mampu memanfaatkan fasilitas perpustakaan pada umumnya serta sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan pada khususnya.

Layanan perpustakaan dapat dikatakan sebagai ujung tombak dalam sebuah perpustakaan. Gedung perpustakaan yang bagus maupun koleksi yang lengkap tentu tidak akan berarti tanpa adanya layanan yang terbaik bagi pengguna. Layanan perpustakaan haruslah layanan yang berorientasi kepada pengguna, yang bermakna selain mampu memenuhi kebutuhan pengguna, perpustakaan juga dituntut untuk mampu memahami apa yang dibutuhkan penggunanya sehingga akan tercipta kepuasan pengguna.
Profesionalisme pustakawan dalam melayani pengguna dibutuhkan untuk mencapai kepuasan pengguna. Sementara kepuasan pengguna dapat dicapai apabila pustakawan mampu memberikan apa yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan serta mengerti apa yang mereka butuhkan. Dalam rangka menjamin kepuasan pelanggan serta profesionalisme layanan pustakawan, maka beberapa asosiasi pustakawan di berbagai belahan dunia membuat kode etik pustakawan. Di Indonesia sendiri, kode etik pustakawan ditetapkan oleh Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pada tahun 2006. Di kode etik tersebut terdapat beberapa bagian yang berisi sikap-sikap pustakawan untuk menjunjung hubungannya dengan pengguna, antarpustakawan, perpustakaan, organisasi profesi serta dengan masyarakat. Disebutkan pula bahwa Kode Etik Pustakawan Indonesia ditetap dengan tujuan untuk a) Membina dan membentuk karakter pustakawan; b) Mengawasi tingkah laku pustakawan dan sarana kontrol sosial; c) mencegah timbulnya kesalahpahaman dan konfil antarsesama anggota dan antara anggota dengan masyarakat; dan d) Menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada perpustakaan dan mengangkat citra pustakawan.
Kepuasan pengguna perpustakaan saat erat kaitannya dengan kualitas jasa yang diberikan perpustakaan kepada mereka. Saat perpustakaan mampu menjaga serta memberikan kualitas jasa yang sesuai dengan harapan pengguna bahkan melebihinya, maka pengguna akan merasa puas dengan layanan sebuah perpustakaan. Perwujudan kualitas jasa sendiri dapat diindentifikasikan dalam lima dimensi yaitu: bukti langsung (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (empathy) (Parasuraman dkk dalam Tjiptono, 2000: 70).
UPT perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta merupakan salah satu perpustakaan perguruan tinggi yang ada di Karesidenan Surakarta. Visi dan misi yang disusun UPT perpustakaan IAIN Surakarta tentu juga memiliki peran untuk mendukung program Tri Dharma Perguruan Tinggi di lembaga induknya. Dalam upaya mengoptimalkan peran tersebut, pustakawan harus mampu memberikan layanan yang profesional kepada pengguna. Profesionalisme layanan pustakawan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan, yang selanjutnya berpengaruh kepada kepuasan pengguna yang dalam mengoptimalkan fasilitas yang ada di perpustakaan. Pada akhirnya, UPT perpustakaan IAIN Surakarta mampu menjadi sumber informasi utama bagi sivitas akademikanya secara khusus dan masyarakat pada umumnya.
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pengguna UPT perpustakaan IAIN Surakarta terhadap profesionalisme layanan pustakawan. Kajian deskriptif mengenai kepuasan pengguna ini diukur dengan metode servqual dengan memperhatikan lima dimensi kepuasan pengguna seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Selanjutnya lima dimensi tersebut dihubungkan dengan sikap-sikap dasar pustakawan sesuai dengan yang tercantum dalam Kode Etik Pustakawan Indonesia.

Klik di sini untuk membaca secara keseluruhan isi artikel.

Diambil dari Tugas Mata Kuliah Psikologi Perpustakaan dengan judul Kepuasan Pengguna Terhadap Profesionalisme Layanan Pustakawan di UPT Perpustakaan IAIN Surakarta, yang disusun oleh Icuk Kristanti, Ivan Moch. Rizky, Karunia Chrisnatali, Sri Rahayu, dan Tri Waluyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar