Tampilkan postingan dengan label Karya Kita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Karya Kita. Tampilkan semua postingan

Selasa, 29 Desember 2015

LAYANAN PRIMA PUSTAKAWAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN MONUMEN PERS

LAYANAN PRIMA PUSTAKAWAN TERHADAP
KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN
MONUMEN PERS

Diringkas Oleh :
Desy Nurjanah (D1813020)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perpustakaan merupakan sebuah organisasi layanan public. Pelayanan yang diberikan di Perpustakaan adalah berupa layanan informasi untuk mereka yang membutuhkan informasi. Oleh karena itu, seorang pustakawan harus mampu menempa dirinya menjadi seorang professional yang mampu memberikan jasa dan layanan yang memuaskan kepada pelanggannya.
      Layanan prima di dalam sebuah perpustakaan sudah ditentukan dalam Undang-Undang Perpustakaan nomer 43 tahun 2007, tentang layanan di perpustakaan (pasal 14 ayat 1) bahwa “layanan di perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka” dan dalam pasal 32 tentang tenaga perpustakaan, bahwa  tenaga perpustakaan berkewajiban untuk memberikan layanan prima terhadap pemustaka.

PENGARUH STORY TELLING TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DI PERPUSTAKAAN GANESA SUKOHARJO

PENGARUH STORY TELLING TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DI PERPUSTAKAAN GANESA SUKOHARJO

Diringkas Oleh :
Fakih Agus Sungkoyo (D1813032)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Usia dini adalah usia yang sangat efektif untuk mengembangkan kecerdasan anak dan menanamkan hal hal positif. Usia dini antara 0-6 tahun merupakan tahap perkembangan anak yang paling penting. Hal ini dikarenakan usia dini adalah masa keemasan (golden age) bagi perkembangan otak anak.
Dalam pembelajaran terhadap anak diusia dini, penting untuk memilih metode yang sesuai dengan daya tangkap anak seusia mereka. Metode storytelling bisa dianggap metode yang dirasa cukup efektif dan menarik perhatian anak. Alasan mengapa (storytelling) dianggap efektif dalam memberikan pendidikan kepada anak. Pertama, cerita pada umumnya lebih berkesan dari pada nasehat, sehingga pada umumnya cerita terekam jauh lebih kuat dalam memori manusia.Kedua, melalui (storytelling) anak diajarkan mengambil hikmah. Secara bahasa Storytelling adalah interaktif, pendengar mendengarkan cerita yang disampaikan. Metode bercerita (storytelling) merupakan sebuah metode yang dilakukan oleh seseorang, dengan cara membaca.

SUMBER DAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN UNIBA

SUMBER DAYA MANUSIA DI
PERPUSTAKAAN UNIBA

Diringkas Oleh :
Akbar Nurman Utomo (D1813002)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan unsur utama dalam sebuah perpustakaan, maka dari itu sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik. Perpustakaan akan dapat berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya, sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling dominan bila dibandingkan dengan sumber daya yang lainnya, seperti koleksi, sarana dan prasarana, layanan dan sumber daya finansial. Manajemen sumber daya manusia (Manajemen SDM) merupakan bagian dari ilmu manajemen yang mengatur sumber daya manusia. Lingkup manajemen sumber daya manusia mencakup semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya manusia dalam organisasi. Dalam manajemen SDM diterapkan fungsi-fungsi pokok manajemen pada umumnya.
Fungsi manajemen SDM yangsederhana dan dapat diterapkan di dalam organisasi perpustakaan adalah fungsiyang dikemukakan oleh George Terry yaitu Planning, Organizing, Actuating, danControllingyang dikenal dengan singkatan POAC. Planningmerupakanperencanaan kegiatan yang akan datang. Organizingatau pengorganisasianmengatur setiap kegiatan dan sumber daya dengan tujuan agar terorganisir denganbaik. Actuatingatau penggerakan adalah pelaksanaan dengan penuh tanggungjawab yang sesuai dengan perencanaan dan mengarah pada pencapaian tujuan.Controllingatau pengawasan dilakukan agar penggerakan selalu sesuai denganrencana dan selalu mengarah pada tujuan yang telah ditentukan.

KOMUNIKASI SECARA ASERTIF DI PERPUSTAKAAN SD PELITA NUSANTARA KASIH

KOMUNIKASI SECARA ASERTIF DI PERPUSTAKAAN SD PELITA NUSANTARA KASIH

Diringkas Oleh :
Avina Rusda (D1813012)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015

A.      Latar belakang
Menurut Lasa (2007), perpustakaan adalah kumpulan atau bangunan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu atau keperluan pemakai. Di dalam perpustakaan ada komunikasi yang terjadi. Komunikasi merupakan suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat dapat berinteraksi yang menimbulkan suatu percakapan. Kemampuan berkomunikasi sangat penting bagi pustakawan untuk berkomunikasi antar pustakawan dan pengguna. Komunikasi yang salah satunya tepat untuk pustakawan adalah komunikasi asertif yaitu menerapkan komunikasi yang tepat sesuai karakter pengguna.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN MONUMEN PERS

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI
PERPUSTAKAAN MONUMEN PERS

Diringkas Oleh :
Nurmalita Ayu Windasari (D18130580)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015

            Dalam rangka untuk mencapai tujuan sebuah institusi atau organisas dibutuhkan sumber daya manusia yang baik. Seperti halnya di Perpustakaan. Sumber daya yang dimaksud disini adalah para pustakawannya. Pustakawan sebagai seseorang yang memegang peran penting dari mulai pengelolaan sampai bagaimana sebuah koleksi di perpustakaan bisa dinikmati oleh pemustaka harus benar-benar memiliki kemampuan,  pengetahuan dan ketrampilan, sikap, nilai, perilaku  serta  karakteristik pustakawan untuk melaksanakan pekerjaan dalam memberikan layanan bermutu kepada pengguna. Bisa dikatakan maju atau tidaknya sebuah perpustakaan adalah tergantung dari bagaimana kinerja seorang pustakawan. Seperti di Perpustakaan Monumen Pers yang mana adalah sebuah perpustakaan umum.

Minggu, 27 Desember 2015

UPAYA MEWUJUDKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

UPAYA MEWUJUDKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Diringkas Oleh :
Sri Rahayu (D1813082)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015

Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa dan negara Indonesia, adalah merupakan national identity (identitas nasional), dan bagi bangsa Indonesia memiliki legitimasi historis, kultural, filosofis, politis maupun yuridis.
Secara ilmiah maka sebenarnya Pancasila itu bagi bangsa dan negara Indonesia merupakan suatu sistem filsafat yang entitasnya merupakan suatu sistem nilai, yang berarti merupakan suatu kesepakatan yang menjadi sebuah tujuan dan cita-cita untuk diraih secara bersama-sama. Namun, proses globalisasi membawa dampak serius terhadap eksistensi Pancasila sebagai identitas bangsa dan negara Indonesia. Globalisasi telah membawa perubahan di seluruh bidang kehidupan. Dampak globalisasi sangat tampak pada generasi muda yang mengedepankan sikap fragmatis, matrealistis dan cenderung kurang peduli terhadap persoalan di luar dirinya sendiri.

PERCEMARAN UDARA

PERCEMARAN UDARA

Diringkas Oleh :
Rizki Rosdiyanto (D1813074)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015


PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Semua makhluk hidup memerlukan udara. Udara merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan, maka udara perlu dijaga agar tidak tercemar oleh bahan-bahan yang bersifat racun.
Pencemaran udara berwujud gas dalam pertikel-partikel. Pencemaran udara yang berwujud gas antara gas metana, gas belerang oksida, gas hidrogen sulfida, dan karbon monoksida dari kendaraan bermotor, adapun pencemaran udara berwujud partikel antara lain debu, abu, dan asap.

PENGAMATAN TERHADAP PERILAKU PEMUSTAKA DALAM PENCARIAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN UNS

PENGAMATAN TERHADAP PERILAKU PEMUSTAKA DALAM PENCARIAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN UNS

Diringkas Oleh :
Retno Windarsih (D1813066)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015


  PENDAHULUAN
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pemeliharan Koleksi Bahan Pustaka  di semester  5 ini dengan dosen pengampu ibu Siti Nurkhamilah , saya akan meresume ulang hasil perkuliahan saya di semester 4 lalu yaitu mata kuliah metode penelitian yang diampu oleh bapak Haryanto, M.Lib.
Pada tugas ini, perintah yang dianjurkan adalah mengamati beberapa perilaku pemustaka yang sedang berada di dalam perpustakaan pusat UNS. Setelah itu kita dianjurkan untuk menulis dan mendeskrpsikan kejadian yang ada di dalam perpustakaan saat itu, mulai dari cara mereka belajar entah berkelompok atau individu, cara peminjaaman buku atau lainnya yang  jelas segala aktivitas yang berada didalam perpustakaan.

MANAJEMEN TATA KELOLA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN

MANAJEMEN TATA KELOLA PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN

Diringkas Oleh :
Prabandani Shalikha (D1813062)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015


I.PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, perpustakaan sekolah tinggi. Tujuannya membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran. Perpustakaan perguruan tinggi yang baik merupakan satuan yang kokoh dengan lembaga perguruan tinggi. Koleksi perpustakaan perguruan tinggi gunanya melayani keperluan mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan kuliah serta para peneliti yang tergabung dalam perguruan tinggi yang bersangkutan.
            Perpustakaan sebagai pengelola dan penyedia informasi diharapkan mampu memenuhi kebutuhan penggunanya. Untuk itu secara rutin perpustakaan melakukan kegiatan – kegiatan pokok seperti pengadaan koleksi yang meliputi pemilihan, pemesanan, pembelian dan inventarisasi bahan pustaka. pengolahan koleksi yang meliputi entri data, pemberian kelengkapan koleksi agar dapat dilayankan kepada pengguna perpustakaan. Layanan pengguna yang meliputi layanan sirkulasi, layanan ruang baca, layanan informasi dan lain – lain. Pemeliharaan koleksi yang meliputi pelestarian, pengawetan dan perbaikan bahan pustaka.

INTERAKSI SOSIAL

INTERAKSI SOSIAL

Diringkas Oleh :
Nourma Wahyu Yuliana (D1813054)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015

PENDAHULUAN
Dalam interaksi sosial Status dan peranan merupakan unsur-unsur dalam struktur sosial yang mempunyai arti penting bagi sistem sosial. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu dalam masyarakat.Secara empiris, perbedaan status mempengaruhi cara bersikap seseorang dalam berinteraksi sosial. Orang yang menduduki status tinggi mempunyai sikap berbeda dengan orang yang statusnya rendah. Contohnya, cara bersikap dan cara berbicara seorang pemilik perusahaan tentu berbeda dengan seorang karyawan rendah. Status seseoarang menentukan perannya dan peran seseorang menentukan apa yang diperbuat (perilaku).
Interaksi sosial adalah merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.Dan proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam amasyarakat.Dalam perkembanganya nteraksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.

PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI SOLUSI INFORMASI YANG CEPAT DAN TEPAT

PERPUSTAKAAN DIGITAL SEBAGAI SOLUSI INFORMASI YANG CEPAT DAN TEPAT

Diringkas Oleh :
Muhajir Hilaly Amin (D1813050)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015


BAB I
PENDAHULUAN

Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan, menyegarkan, dan mengasyikkan. Oleh karena itu citra perpustakaan perlu dibangun agar dapat berkembang dengan baik. Dengan citra perpustakaan yang positif, perpustakaan akan mampu membangn mengembangkan citra institusinya lebih lanjut, baik di dalam maupun di luar lembaga induknya. Dalam mengembangkan citra, perpustakaan berusaha meningkatkan layanannya yang sesuai dengan sistem manajemen mutu (Quality Management System). Strategi yang ditawarkan untuk mengembangkan citra perpustakaan, khususnya perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia melalui 3 (tiga) pilar citra utama yaitu, pertama membangun citra perpustakaan (building image), kedua meningkatkan citra pustakawan (librarian image), dan ketiga mengembangkan perpustakaan yang berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi

PELAKSANAAN IDEOLOGI PANCASILA DI INDONESIA

PELAKSANAAN IDEOLOGI PANCASILA
DI INDONESIA

Diringkas Oleh :
Linggani Siti W. (D1813046)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015


BAB I
PENDAHULUAN

  Latar Belakang
Memahami latar belakang historis dan konseptual Pancasila dan UUD 1945 merupakan suatu bentuk kewajiban bagi setiap warga Negara sebelum melaksanakan nilai-nilainya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kewajiban tersebut merupakan konsekuensi formal dan konsekuensi logis dalam kedudukan kita sebagai warga negara. Karena kedudukan Pancasila sebagai dasar negara (filsafat negara), maka setiap warga negara wajib loyal kepada dasar negaranya.
Perjalanan hidup suatu bangsa sangat tergantung pada efektivitas penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar dalam mengatur penyelenggaraan negara di segala bidang, baik bidan ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, maupun hankam. Era global menuntut kesiapan segenap komponen bangsa untuk mengambil peranan sehingga dampak negative yang muncul dapat segera diantisipasi.

MANAJEMEN KOLEKSI DI UPT PERPSTAKAAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SURAKARTA

MANAJEMEN KOLEKSI DI UPT PERPSTAKAAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SURAKARTA

Diringkas Oleh :
Ivan Moch. Rizky (D1813042)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015

PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang
Perpustakaan merupakan salah satu lembaga nonprofit dalam bidang jasa melalui kegiatan mengumpulkan, menyimpan, mengolah serta menyebarluaskan sumber informasi kepada masyarakat. Keberhasilan sebuah perpustakaan adalah di saat mampu memberikan, mengerti serta memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Memberikan artinya perpustakaan mampu menyediakan akses yang seluas-luasnya kepada pengguna atas sumber informasi yang ada di dalamnya. Mengerti artinya perpustakaan mampu menyediakan berbagai fasilitas yang membuat pengguna merasa nyaman dan puas atas layanan yang diberikan. Memenuhi kebutuhan artinya pengguna yang datang ke perpustakaan berarti ia membutuhkan informasi, sehingga perpustakaan haruslah mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

MANAJEMEN SDM DI PERPUSTAKAAN MONUMEN PERS

MANAJEMEN SDM DI PERPUSTAKAAN
MONUMEN PERS

Diringkas Oleh :
Gigih Sunu Perkasa (D1813036)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015


PENDAHULUAN
Untuk mencapai tujuan dari sebuah institusi atau organisasi diperlukan seseorang yang memiliki kompetensi yang baik. Seseorang yang mampu menjadi pemimpin untuk orang lain dan untuk dirinya sendiri. Sebuah institusi tentu membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang memiliki daya saing tinggi untuk bisa menjalankan perannya dalam bidang tertentu. Setiap institusi/perusahaan sudah pasti mempunyai standarisasi tentang perekruitan sumber daya manusianya. Dari standarisasi inilah sebenarnya bisa dilihat kualitas sumber daya manusia yang seperti apa yang akan didapatkan oleh sebuah institusi/perusahaan tersebut.

LIPPO GENERAL INSURANCE

LIPPO GENERAL INSURANCE

Diringkas Oleh :
Dwi Ayu Talibroto (D1813028)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015

PENDAHULUAN
            Dalam melakukan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat dan memberikan keamanan yang terjamin utuk keluarga maka terbentuk berbagai perusahaan jasa yang menyediakan jaminan kepada setiap masyarakat jika mengalami suatu musibah. Slah satunya adalah perusahaan asuransi jiwa PT. Lippo General Insurance, Tbk. (IDX: LPGI). Adalah sebuah perusahaan asuransi di Indonesia yang didirikan pada 1963 dengan nama PT Asuransi Brawijaya.  

MANAJEMEN PELAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN UNIVERASITAS SELAMET RIYADI SURAKARTA

MANAJEMEN PELAYANAN SIRKULASI  PERPUSTAKAAN
UNIVERASITAS SELAMET RIYADI SURAKARTA

Diringkas Oleh :
Dian Putri Ayu Hapsari (D1813024)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015


PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang memberikan sumber informasi baik dalam media tercentak maupun non cetak. UPT Perpustakaan Universitas Slamet Riyadi Surakarta termasuk perpustakaan yang sudah berkembang. Demi mencapai tujuan perpustakaan memerlukan pengembangan diberbagai bidang, salah satunya adalah bidang pelayanan. Dimana bidang pelayanan merupakan faktor penting dalam berjalannya semua kegiatan yang pada akhirnya sampai ke pengguna atau pemustaka.

PENGARUH GLOBAL WARMING DAN EFEK RUMAH KACA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP MANUSI¬A

PENGARUH GLOBAL WARMING DAN EFEK RUMAH KACA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA

Diringkas Oleh :
Bambang Santoso (D1813016)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta


2015

A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi   atau yang sering disebut iptek memang memberikan dampak yang positif bagi kehidupan, yaitu dapat menyederhanakan dan mempermudah aktifitas-aktifitas dalam kehidupan. Namun, tidak hanya dampak positif saja yang diberikan oleh kemajuan di bidang iptek ini, tetapi juga dampak-dampak negatif. Misalnya saja, berkat adanya kemajuan iptek manusia tak perlu lagi berjalan kaki untuk menempuh perjalanan yang jauh ataupun dekat. Karena saat ini sudah banyak sepeda motor dan mobil yang mempercepat dan memudahkan kita menuju ke suatu tempat yang ingin kita kunjungi. Namun asap dari kendaraan bermotor ini dapat menyebabkan polusi dan gas rumah kaca apabila kadarnya semakin banyak dan tidak terkontrol. Tidak hanya itu, pembakaran fosil seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, pembakaran hutan juga menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca meningkat.

KUALITAS LAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

KUALITAS LAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

Diringkas Oleh :
Anggih Martrianingrum (D1813006)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan dapat berjalan dengan baik apabila mampu berdiri menurut jenisnya, salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi adalah  perpustakaan yang terikat institusi negeri/swasta di suatu perguruan tinggi yang berperan sangat penting dalam proses pendidikan dimana perpustakaan merupakan jantung universitas yang melakukan proses belajar mengajar, penelitian (menghasilakan pengetahuan baru) guna mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sesuai dengan fungsinya perpustakaan perguruan tinggi dituntut untuk memberi pelayanan yang berkualitas yaitu pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna perpustakaan. Serta perpustakaan dapat dikatakan berhasil jika perpustakaan itu dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengunanya dan keberhasilannya menunjukkan bahwa perpustakaan tersebut dikelola oleh orang yang memiliki kemampuan manajemen yang baik serta pengguna merasa puas terhadap layanannya (Riyanto, 2004:16).

KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PROFESIONALISME LAYANAN PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN IAIN SURAKARTA

KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PROFESIONALISME LAYANAN PUSTAKAWAN DI  UPT PERPUSTAKAAN IAIN SURAKARTA

Diringkas Oleh :
Tri Waluyo (D1813086)
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  
2015

PENDAHULUAN
Perpustakaan adalah institusi yang mempunyai tugas untuk mengumpulkan, mengolah serta menyebarluaskan sumber informasi kepada masyarakat dengan menggunakan sistem baku tertentu. Sumber-sumber informasi yang telah dikumpulkan  serta diolah oleh perpustakaan tentu tidak akan berarti apabila tidak disebarluaskan kepada masyarakat, agar mereka mampu menggunakannya secara efektif dan efisien. Puskawan sebagai orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan dituntut untuk mampu memberikan sebuah layanan kepada pengguna perpustakaan, agar apa yang ada di dalam perpustakaan dapat digunakan serta dimaksimalkan masyarakat yang membutuhkannya.
Layanan perpustakaan merupakan kegiatan yang dilakukan perpustakaan untuk mempertemukan pengguna dengan sumber informasi yang dibutuhkan. Secara umum, tugas layanan perpustakaan yaitu memberikan pelayanan, bimbingan serta arahan kepada pengguna agar mampu memanfaatkan fasilitas perpustakaan pada umumnya serta sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan pada khususnya.