Selasa, 29 Desember 2015

NEGERI 5 MENARA

NEGERI 5 MENARA

Oleh :
Nourma Wahyu Yuliana (D1813054)

Judul Novel : Negeri 5 Menara
Pengarang : A.Fuadi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Tahun 2009
Jumlah halaman : Xii + 423 halaman
Kota tempat terbit : Jakarta
Kategori : Novel/Fiksi
Ukuran Novel : 19,7 x 13,7 cm
Penokohan/Watak :
Alif Fikri : Tabah dan Sabar (“sabar, kita harus menghadapi hukuman ini dengan sabar”).
Dulmajid : Ia dari Sumenep, Madura. Seorang pemain bulutangkis
Raja Lubis : Ia dari  Medan. Ia adalah anggota English Club dan seorang orator yang hebat. Penghafal keras.
Baso Salahudin : Dari Gowa, Sulawesi. Terkenal karena memori fotografis dan Bahasa Arab yang fasih. Ia meninggalkan Pondok  Madani saat kelas lima untuk menjaga neneknya dan berusaha menghafal Al-Qur`an di kampung halamannya.  Pintar dan pengertian.
Atang Yunus : Dari Bandung. Seorang yang mencintai seni dan teater  pendiam.
Said Jufri  : Dari Surabaya. Ia sangat terobsesi dengan bodybuilding dan mengidolakan Arnold Schwarznegger.
Ustad Salman  : Wali kelas Alif. Laki-laki muda bertubuh kurus bersuara lantang.
Amak  : Menjunjung tinggi nilai agama, tegas, baik.
Ayah/ Fikri Syafnir / Katik Parpatiah Nan Mudo : Sabar, baik, menjunjung tinggi nilai agama.

Alur :
Maju – mundur (campuran)

Dimana tokoh utama (Alif Fikri) kilas balik dari ingatannya  akan masa silam ketika menimbah ilmu di Pondok Madani hingga membuahkan hasil yang menyenangkan dimasa kini. Sangat bagus dan menarik, sehingga membuat pembaca sulit menebak peristiwa yang terjadi selanjutnya. Dan juga bisa membuat pembaca penasaran serta mengundang antusias pembaca untuk membaca novel ini. Dan, berkesinambungan. Tidak terpecah berantakan. Disini, pengarang menggunakan alur sorot balik. Pembaca tidak akan bosan membaca kehidupan di pondok karena penulis menggunakan alur campuran. Ia memulai cerita dengan mengambil setting Alif yang sudah bekerja lalu mulai masuk ke dalam ingatan-ingatan Alif akan kehidupannya dulu di Pondok Madani. Setelah cukup panjang menceritakan tentang pondok, ia mulai beralih lagi ke kehidupan Alif masa sekarang.
Kelemahan dan kelebihan :
Klimaks cerita kurang menonjol sehingga para pembaca merasa dinamika cerita sedikit datar. Setelah selesai membaca, pembaca merasa cerita belum selesai setuntas-tuntasnya. Hal ini mungkin disebakan karena penulis mendasarkan ceritanya pada kisah nyata dan tidak ingin melebih-lebihkannya.Novel ini berkisah tentang generasi muda bangsa yang penuh motivasi, bakat, semangat, dan optimisme untuk maju dan tidaknkenal menyerah, merupakan pelajaran yang amat berharga bukan saja sebagai karya seni, tetapi juga tentang psoses pendidikan dan pembudayaan untuk terciptanya sumberdaya insani yang handal. A. Fuandi mengelola nostalgia menjadi novel yang menyentuh sekaligus menjadi diskusi kritis yang bersimpatik tentang pendidikan kehidupan

Kesimpulan dari Novel ini adalah Alif dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi B.J Habibie, maka dari itu selepas tamat SMP Alif sudah berencana melanjutkan sekolah Ke SMU negeri di Padang yang akan memuluskan langkahnya untuk kuliah dijurusan yang sesuai. Namun, Amak menginginkan Alif jadi penerus Buya Hamka, membuat mimpi Alif kandas.Sehingga Alif merelakan cita-citanya yang ingin kuliah di ITB. Novel ini berjudul Negeri  5  Menara, karya A. Fuadi. Menceritakan tentang kisah 6 orang sahabat. Novel ini bagus untuk dibaca semua orang. Mengingat isi novel yang bertema tentang Perjuangan, Pencapaian, dan juga Keikhlasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar