Nourma Wahyu Yuliana (D1813054)
Judul Novel : Negeri 5
Menara
Pengarang : A.Fuadi
Penerbit : PT Gramedia
Pustaka Utama
Tahun terbit : Tahun 2009
Jumlah halaman : Xii + 423
halaman
Kota tempat
terbit : Jakarta
Kategori : Novel/Fiksi
Ukuran Novel : 19,7 x 13,7
cm
Penokohan/Watak :
Alif Fikri : Tabah dan Sabar (“sabar, kita harus
menghadapi hukuman ini dengan sabar”).
Dulmajid : Ia dari Sumenep, Madura. Seorang pemain
bulutangkis
Raja Lubis : Ia dari Medan. Ia adalah anggota
English Club dan seorang orator yang hebat. Penghafal keras.
Baso Salahudin : Dari Gowa, Sulawesi. Terkenal
karena memori fotografis dan Bahasa Arab yang fasih. Ia meninggalkan Pondok
Madani saat kelas lima untuk menjaga neneknya dan berusaha menghafal
Al-Qur`an di kampung halamannya. Pintar dan pengertian.
Atang Yunus : Dari Bandung. Seorang yang mencintai seni
dan teater pendiam.
Said Jufri : Dari Surabaya. Ia sangat terobsesi
dengan bodybuilding dan mengidolakan Arnold Schwarznegger.
Ustad Salman : Wali kelas Alif. Laki-laki muda
bertubuh kurus bersuara lantang.
Amak : Menjunjung tinggi nilai agama, tegas, baik.
Ayah/ Fikri Syafnir / Katik Parpatiah Nan Mudo : Sabar,
baik, menjunjung tinggi nilai agama.
Alur :
Maju – mundur (campuran)
Dimana tokoh utama (Alif Fikri) kilas balik dari
ingatannya akan masa silam ketika menimbah ilmu di Pondok Madani hingga
membuahkan hasil yang menyenangkan dimasa kini. Sangat bagus dan menarik,
sehingga membuat pembaca sulit menebak peristiwa yang terjadi selanjutnya. Dan
juga bisa membuat pembaca penasaran serta mengundang antusias pembaca untuk
membaca novel ini. Dan, berkesinambungan. Tidak terpecah berantakan. Disini, pengarang
menggunakan alur sorot balik. Pembaca tidak akan bosan membaca kehidupan di
pondok karena penulis menggunakan alur campuran. Ia memulai cerita dengan
mengambil setting Alif yang sudah bekerja lalu mulai masuk ke dalam
ingatan-ingatan Alif akan kehidupannya dulu di Pondok Madani. Setelah cukup
panjang menceritakan tentang pondok, ia mulai beralih lagi ke kehidupan Alif
masa sekarang.
Kelemahan dan
kelebihan :
Klimaks cerita kurang menonjol sehingga para pembaca
merasa dinamika cerita sedikit datar. Setelah selesai membaca, pembaca merasa
cerita belum selesai setuntas-tuntasnya. Hal ini mungkin disebakan karena
penulis mendasarkan ceritanya pada kisah nyata dan tidak ingin
melebih-lebihkannya.Novel ini berkisah tentang generasi muda bangsa yang penuh
motivasi, bakat, semangat, dan optimisme untuk maju dan tidaknkenal menyerah,
merupakan pelajaran yang amat berharga bukan saja sebagai karya seni, tetapi
juga tentang psoses pendidikan dan pembudayaan untuk terciptanya sumberdaya
insani yang handal. A. Fuandi mengelola nostalgia menjadi novel yang menyentuh
sekaligus menjadi diskusi kritis yang bersimpatik tentang pendidikan kehidupan
Kesimpulan dari Novel ini adalah Alif dari kecil sudah
bercita-cita ingin menjadi B.J Habibie, maka dari itu selepas tamat SMP Alif
sudah berencana melanjutkan sekolah Ke SMU negeri di Padang yang akan
memuluskan langkahnya untuk kuliah dijurusan yang sesuai. Namun, Amak
menginginkan Alif jadi penerus Buya Hamka, membuat mimpi Alif kandas.Sehingga
Alif merelakan cita-citanya yang ingin kuliah di ITB. Novel ini berjudul Negeri
5 Menara, karya A. Fuadi. Menceritakan tentang kisah 6 orang
sahabat. Novel ini bagus untuk dibaca semua orang. Mengingat isi novel yang
bertema tentang Perjuangan, Pencapaian, dan juga Keikhlasan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar